Selasa, 28 Juli 2020

Kumpulan Upaya Pencegahan Penyakit Gonorrhea Pada Pria

Kumpulan Upaya Pencegahan Penyakit Gonorrhea Pada PriaSakit saat kencing bisa menjadi pertanda adanya masalah pada saluran kemih Anda. Kondisi ini bisa terasa sebagai rasa nyeri, tidak nyaman dan perih pada jalur keluarnya urine, di belakang tulang kemaluan, kandung kemih atau bisa di sebut prostat. Segera cari tahu penyebabnya dan ditangani dengan cepat dan tepat. Sedangkan Kelamin keluar nanah bisa menjadi suatu indikasi dari penyakit tertentu seperti penyakit menular seksual, dan beberapa penyakit lainnya. Kondisi tersebut harus diwaspadai dan segera ditangani dengan bantuan tenaga medis profesional.

Kumpulan Upaya Pencegahan Penyakit Gonorrhea Pada Pria, obat cairan putih bening pada pria, cara alami mengobati kencing nanah, cara mengobati kencing sakit dan keluar cairan putih,keluar cairan dari kemaluan wanita,obat keluar cairan kuning di kemaluan,obat keluar cairan kuning setelah kencing,obat keluar cairan putih pada kemaluan pria, obat keluar cairan putih pada kemaluan pria, obat infeksi saluran kencing

Layanan Via WhatsApp Otomatis [KLIK DISINI]

Pengertian Infeksi Menular Seksual (IMS)

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit yang juga sering disebut dengan istilah penyakit kelamin ini menular lewat darah, sperma, cairan vagina, atau cairan tubuh lainnya. Penularan penyakit ini juga bisa terjadi melalui hubungan ibu pada janin dalam kandungan atau setelah bayi dilahirkan. Selain itu, penggunaan jarum suntik secara bergantian atau berulang pun akan meningkatkan risiko penularan.

Penyebab Utama

Penyebab gejala Infeksi Menular Seksual (IMS) berbeda tergantung jenis penyakit yang diderita. Gejala utama dapat membantu mendiagnosa Infeksi Menular Seksual (IMS) jenis tertentu yang diderita dan menentukan bentuk pengobatan yang dibutuhkan.

Diagnosis Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS)

Penentuan diagnosis dari penyakit menular seksual diawali dengan wawancara medis secara mendetail dan pemeriksaan fisik. Melalui wawancara dokter akan mencari berbagai gejala seperti adanya nyeri berkemih, keluar duh tubuh, demam, dan pembesaran kelenjar di daerah selangkangan. Selain itu, dokter juga akan menanyakan riwayat berhubungan penderita.

Misalnya pada penjaja seks komersil. Pencarian faktor risiko perlu dilakukan, untuk pencegahan infeksi berulang pada penderita. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mencari adanya bagian kelamin kemerahan dengan tanda radang yang jelas. Pemeriksaan penis atau vagina akan dilakukan secara menyeluruh dan teliti.

Apakah Gonore (Kencing Nanah) itu?

Gonore (Gonorrhea) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonore dapat terjadi pada pria (di saluran kemih pria atau uretra) ataupun pada wanita (di mulut rahim). Uretritis gonore sering disalahartikan sebagai sifilis (raja singa), padahal penyakit ini disebut sebagai kencing nanah dengan gejala utama keluarnya nanah dari saluran kencing (penis).

Penyebab Gonore (Kencing Nanah)

Gonore atau kencing nanah merupakan salah satu penyakit menular seksual yang banyak terjadi. Penularannya sangat mudah dan paling sering terjadi melalui hubungan seksual (baik oral, anal, atau vaginal seks) dengan pasien gonore. Selain itu, Gonore juga dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh pasien gonore dan penularan dari ibu yang terinfeksi Gonore ke bayi dalam kandungan.

Risiko terjadinya kencing nanah (gonorrhea) dapat meningkat pada orang yang suka berganti-ganti pasangan seksual dan tidak menggunakan kondom atau memiliki riwayat penyakit menular seksual lainnya.

Bakteri Neisseria gonorrhoeae merupakan bakteri yang dapat hidup dan mudah berkembang biak di membran mukosa tubuh, serta daerah yang hangat dan lembab. Pada umumnya, bakteri dapat ditemukan di mata, rongga mulut, kerongkongan, anus, dan uretra (saluran tempat keluarnya air kencing). Namun pada wanita, bakteri juga dapat ditemukan di serviks (mulut rahim), uterus (rahim), dan tuba fallopi.

Wanita hamil yang terinfeksi Gonore dapat melahirkan bayi prematur atau abortus spontan. Penularan dari ibu ke bayi dapat terjadi karena pada saat dilahirkan bayi melewati jalan lahir dari ibu dan terdapat kontak langsung dengan bakteri. Daerah yang sering terpapar adalah bagian mata sehingga bayi dapat menderita conjunctivitis gonorrhea.

Gejala Gonore (Kencing Nanah)

Tidak semua orang yang terinfeksi Gonore akan mengalami gejala. Namun apabila gejala itu muncul, biasanya terjadi 2–10 hari setelah terpapar bakteri, ada juga yang mencapai sekitar 30 hari. Gejala Gonore yang dirasakan pada wanita dan pria biasanya berbeda. Hal yang perlu diingat adalah walaupun pasien sudah terinfeksi, namun bisa saja tidak menimbulkan gejala apapun, tetapi sudah bisa menularkan ke orang lain.

Tanda dan gejala infeksi Gonore pada wanita:

-> Keluarnya lendir yang berwarna kuning kehijauan atau putih susu dari vagina
-> Nyeri tajam (seperti tertusuk-tusuk) pada perut bagian bawah atau sekitar daerah panggul
-> Pada saat buang air kecil terasa nyeri dan panas
-> Frekuensi buang air kecil meningkat
-> Perdarahan vagina yang abnormal di luar siklus menstruasi
-> Adanya bercak darah setelah berhubungan seksual
-> Daerah vulva yang bengkak (terdapat vulvitis atau peradangan di daerah vulva)
-> Pembengkakan kelenjar getah bening di daerah leher
-> Konjungtivitis, yaitu peradangan pada kelopak mata bagian dalam
-> Demam

Pada wanita, keluhan dari infeksi Gonore biasanya ringan sehingga tidak disadari. Keluarnya keputihan seringkali dianggap sebagai infeksi jamur dan melakukan pengobatan sendiri dengan menggunakan obat-obatan anti-jamur. Padahal, terjadinya keputihan dari vagina dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk Gonore.

Tanda dan gejala dari infeksi Gonore pada pria :

-> Keluarnya lendir kuning kehijauan atau putih susu dari lubang penis
-> Ujung penis tampak kemerahan dan bengkak
-> Pada saat buang air kecil terasa nyeri dan panas
-> Frekuensi buang air kecil meningkat dan tidak dapat ditahan
-> Tenggorokan terasa terbakar saat melakukan oral seks
-> Pembengkakan kelenjar getah benig di daerah leher
-> Nyeri pada testis atau bengkak
-> Pada pria, keluhan biasanya muncul 14 hari setelah infeksi terjadi.

Diagnosis Gonore (Kencing Nanah)

Infeksi kencing bernanah biasanya mudah ditegakkan dari anamnesis (wawancara atau pengajuan pertanyaan) mengenai keluhan pasien dan perilaku pasien saat berhubungan seksual. Untuk menegakkan diagnosis pasti Gonore atau kencing nanah dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium dari sampel lendir yang ada di uretra atau serviks hingga dilakukan pemeriksaan sampel urin untuk mengetahui ada tidaknya bakteri. Hasilnya biasa baru dapat diketahui setelah 3 hari pemeriksaan.

Pengobatan Gonore (Kencing Nanah)

Untuk mengobati infeksi Gonore atau kencing nanah ini dapat diberikan obat secara oral antibiotik atau dengan suntikan. Pengobatan tidak hanya diberikan pada pasien yang kontrol ke dokter, tetapi juga harus diberikan ke pasangan seksualnya untuk mencegah terjadinya infeksi berulang dan mencegah penyebaran infeksi bakteri lebih luas.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pasien yang sudah terinfeksi gonore atau kencing nanah, antara lain:

=> Memberitahukan kepada pasangan seksual masing-masing apabila sudah terinfeksi Gonore
=> Batasi hubungan seksual dengan pasangan yang tidak terinfeksi untuk menghindari penularan ke pasangan
=> Tidak melakukan hubungan seksual sampai proses pengobatan tuntas dilakukan
=> Apabila mau berhubungan seksual gunakan pelindung seperti kondom

Pencegahan Gonore (Kencing Nanah)

Gonore yang merupakan penyakit kelamin mungkin dapat dicegah dengan memahami hal yang boleh dilakukan atau tidak terutama ketika berhubungan seks. Pencegahan terbaik agar tidak terinfeksi Gonore adalah dengan tidak melakukan hubungan seks bebas, melakukan hubungan seks hanya dengan 1 pasangan, dan menggunakan kondom ketika berhubungan seks.

Kumpulan Upaya Pencegahan Penyakit Gonorrhea Pada Pria, obat cairan putih bening pada pria, cara alami mengobati kencing nanah, cara mengobati kencing sakit dan keluar cairan putih,keluar cairan dari kemaluan wanita,obat keluar cairan kuning di kemaluan,obat keluar cairan kuning setelah kencing,obat keluar cairan putih pada kemaluan pria, obat keluar cairan putih pada kemaluan pria, obat infeksi saluran kencing

Layanan Via WhatsApp Otomatis [KLIK DISINI]

Terdiri dari :

1 Botol Kapsul Gang Jie @50 Kapsul
1 Botol Kapsul Gho Siah @50 Kapsul

Dosis / Cara Penggunaan :

Kapsul Gang Jie 3x Sehari 2 Kapsul Sebelum Makan
Kapsul Gho Siah 3x Sehari 2 Kapsul Sebelum Makan

Harga Obat :

Rp 295.000

Pada dasarnya obat herbal yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi, dengan catatan bahwa produk tersebut sudah terdaftar di BPOM RI.

Di Indonesia sendiri, obat herbal dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu obat herbal tradisional dan obat herbal non tradisional.

1.Obat herbal tradisional

Dikenal sebagai obat tradisional atau jamu. Bahan-bahannya sudah digunakan sejak turun-temurun dan merupakan resep warisan budaya bangsa Indonesia.

2.Obat herbal non tradisional

Kandungan pada obat ini tidak ada dalam sejarah pengobatan tradisional nenek moyang Indonesia atau tidak turun-temurun, namun berpotensi bermanfaat bagi tubuh.

Sebelum mengizinkan peredaran produk obat herbal, BPOM RI akan melakukan serangkaian uji coba ilmiah terlebih dahulu guna melindungi masyarakat dari kemungkinan kandungan zat-zat yang berbahaya. Namun untuk obat herbal yang telah digunakan sejak turun-temurun biasanya tidak perlu dilakukan uji klinis lagi. Meski ada pula yang memerlukan bukti lebih lanjut.

Proses uji klinik pada suatu produk meliputi pengecekan terhadap kebenaran identitas tumbuhan yang dipakai, bagian tumbuhan yang dipakai, cara penyiapan bahan baku, dan identifikasi senyawa aktif. Metode ekstraksi yang digunakan, cara penyiapan bahan baku dan produk yang diuji juga diperlukan.

Obat herbal yang beredar di Indonesia tidak boleh mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) karena dapat membahayakan kesehatan dan berakibat fatal. Contoh BKO yang dimaksud adalah paracetamol sebagai obat pereda rasa sakit atau sildenafil sebagai obat untuk mengatasi lemah syahwat.

BPOM RI dengan tegas melarang masyarakat mengonsumsi obat herbal dengan kandungan BKO. BPOM RI pun akan menyita produk obat herbal yang mengandung zat-zat tersebut.

Tips Agar Aman Mengonsumsi Obat Herbal

Sebagian besar bahan alami yang dijadikan obat herbal memang aman untuk dikonsumsi. Meski aman, obat herbal juga berpotensi menyebabkan efek samping baik ringan maupun serius pada tubuh. Informasi mengenai efek samping yang mungkin terjadi biasanya tertera pada kemasannya. Agar terhindar dari bahaya, berikut ini adalah tips aman mengonsumsi obat herbal.

-> Pastikan membeli produk yang telah terdaftar di BPOM RI.
-> Jangan lupa cek tanggal kedaluarsa produk.
-> Ikuti semua petunjuk pemakaian beserta dosis yang tercantum di kemasan.
-> Hubungi layanan konsumen produk tersebut jika Anda ingin mengetahui lebih jelas mengenai produk mereka.
-> Sebelum mengonsumsinya, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.
-> Obat herbal tidak dapat dikonsumsi oleh semua orang. Orang dengan kondisi tertentu harus lebih berhati-hati atau lebih baik menghindari pemakaian obat herbal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar